Selasa, 01 November 2011
GuBuk_Q: Gubukku
GuBuk_Q: Gubukku: Gemericing air sungai.. Kicauan burung pipit.. Nyanyian derit bambu.. Berayun-ayun dekat gubukku.. Lama tak terdengar.. Lama tak bersu...
Rabu, 26 Oktober 2011
Unsur Dalam Seni Rupa
Unsur-unsur dalam Seni Rupa
Unsur-unsur dalam sebuah karya seni rupa pada
dasarnya meliputi semua unsur fisik yang terdapat pada sebuah benda. Dengan
demikian pengamatan terhadap unsur-unsur visual pada karya seni rupa ini tidak
berbeda dengan pengamatan terhadap benda-benda yang ada di sekeliling kita.
Semakin baik pengenalan terhadap unsur-unsur visual ini akan semakin baik pula
pengamartan seseorang terhadap segala sesuatu yang dilihatnya. Karya seni rupa
akan menjadi sebuah karya yang baik jika dapat memenuhi 6(enam) unsur seni rupa
berikut :
1.
Garis
2.
Bentuk
3.
Ruang
4.
Warna
5.
Tekstur
6.
Cahaya (Gelap Terang)
GARIS
Garis merupakan unsur mendasar dan
unsur penting dalam mewujudkan sebuah karya seni rupa. Perwujudan karya seni
rupa pada umumnya diawali dengan coretan garis sebagai rancangannya. Garis
memiliki dimensi memanjang dan mempunyai arah serta sifat-sifat khusus seperti:
pendek, panjang, vertikal, horizontal, lurus, melengkung, berombak dan
seterusnya. Garis dapat terjadi karena titik yang bergerak dan membekaskan
jejaknya pada sebuah permukaan benda. Garis menjadi batas dari berbagai bentuk
dan bidang. Dalam seni gambar (drawing), bentuk garis dapat segera
dikenali dengan mudah karena garis dalam karya drawing bersifat aktual.
Sedangkan pada karya seni lainnya seperti seni patung misalnya, garis mungkin
bersifat maya yang terbentuk dari perbedaan letak dan bentuk permukaan patung
tersebut.
Dalam sebuah karya seni rupa garis
dapat juga digunakan sebagai simbol ekspresi:
·
Garis tebal tegak lurus misalnya, memberi kesan
kuat dan tegas
·
Garis tipis melengkung, memberi kesan lemah dan
ringkih.
Karakter garis yang dihasilkan
oleh alat yang berbeda akan menghasilkan karakter yang berbeda pula. Coba
bendingkan karakter garis yang dihasilkan oleh jejak spidol pada white board
dan jejak kapur pada papan tulis.
Garis adalah unsur seni rupa yang
paling sederhana tetapi penting dalam penampilan estetik. Garis selalu dapat
diamati secara visual pada tiap benda alam dan pada hasil karya seni rupa.
Dalam hal ini dibedakan antara garis alamiah dan garis yang diciptakan (sengaja
maupun tidak sengaja).
Contoh:
·
Garis alamiah : garis cakrawala di alam
yang dapat dilihat sebagai batas antara permukaan laut dan langit.
·
Garis yang diciptakan : Pada gambar ilustrasi,
garis hitam sengaja dibuat untuk menciptakan bentuk dan sosok (figur). -disengaja.
·
Garis yang timbul karena diciptakannya dua
bidang dengan warna atau barik (tekstur) yang berbeda. -tidak disengaja.
Fungsi garis:
1.
Untuk memberikan representasi atau citra struktur,
bentuk dan bidang. Garis ini sering disebut garis blabar (garis kontur)
berfungsi sebagai batas/ tepi
2.
Untuk menekankan nilai ekspresi seperti nilai gerak
atau dinamika (movement), nilai irama (rhythm) dan nilai arah
(direction). Garis ini disebut juga garis grafis.
3.
Untuk memberikan
kesan matra (dimensi) dan kesan barik (tekstur). Garis ini sering
disebut garis arsir atau garis tekstur. Garis tekstur lebih bisa dihayati
dengan jalan meraba.
Sifat garis:
1. Sifat
garis menunjuk adanya beberapa jenis garis, seperti:
2. Garis
lurus vertikal dan horizontal yang dapat mengungkapkan kesan tertentu, seperti
tenang, statis atau stabil.
3. Garis
putus yang dapat mengungkapkan kesan gerak dan gelisah.
4. Garis
silang atau diagonal yang dapat mengungkapkan kesan gerak, tegang dan ragu.
5. Garis
lengkung yang dapat mengungkapkan kesan lamban, irama dan santai.
BENTUK
Kata bentuk dalam seni rupa
diartikan sebagai wujud yang terdapat di alam dan yang tampak nyata.
Sebagai unsur seni, bentuk hadir sebagai manifestasi fisik dari obyek yang
dijiwai yang disebut juga sebagai sosok (dalam bahasa Inggris disebut form).
Misalnya membuat bentuk manusia, binatang dsb. Ada juga bentuk yang hadir
karena tidak dijiwai atau secara kebetulan (dalam bahasa Inggris disebut shape)
yang dipakai juga dengan kata wujud atau raga. Fungsi bentuk: Pada karya seni
rupa, bentuk diciptakan sesuai dengan kebutuhan praktis, seperti membuat bentuk
kursi untuk diduduki. Dalam hal ini bentuk yang dicipta sesuai dengan nilai
kegunaannya (functional form).
Bentuk diciptakan sebagai ungkapan (bentuk
ekspresi), seperti pada lukisan dan patung.
Jenis / sifat bentuk:
1.
Bentuk organik, yaitu bentuk pada karya seni rupa yang
mengingatkan pada bentuk mahluk hidup, seperti manusia, binatang dan
tumbuh-tumbuhan.
2.
Bentuk dwi-matra, yaitu bentuk pada karya seni rupa
yang terbatas pada bidang, bentuk yang mempunyai ukuran panjang dan lebar,
seperti bentuk pada gambar dan lukisan.
3.
Bentuk tri-matra, yaitu bentuk pada karya seni rupa
yang memiliki ukuran panjang, lebar dan tinggi, seperti bentuk patung dan
bangunan
4.
Bentuk diam dan bergerak (statis dan kinetis) seperti
pada patung, mobil dsb.
5.
Bentuk berirama (ritmis) seperti pada bangunan, patung
dsb.
6.
Bentuk agung dan abadi (monumental) seperti pada
bangunan dan patung.
RUANG
Ruang sebenarnya tidak dapat
dilihat (khayalan), jadi hanya bisa dihayati. Ruang baru dapat dihayati setelah
kehadiran benda atau unsur garis dan bidang dalam kekosongan atau kehampaan.
Misalnya ruang yang ada disekeliling benda, ruang yang dibatasi oleh bidang
dinding rumah, ruang yang terjadi karena garis pembatas pada kertas.
Macam-macam Ruang:
·
Ruang 3D, adalah ruang yang tercipta karena ada
volume dalam keruangan 3D
·
Ruang 2D, adalah ruang yang tercipta dalam
bidang 2D
Fungsi ruang:
·
Untuk memberikan kesan trimatra (3 dimensi),
seperti kesan kedalaman, jarak dan plastisitas pada sebuah lukisan alam.
·
Untuk menekankan nilai ekspresi seperti irama,
gerak, kepadatan dan kehampaan, seperti pada karya arsitektur dan seni patung.
·
Untuk memberikan kesan nilai guna (nilai
praktis), seperti ruang pada gelas (rongga gelas), ruang pada lemari dsb.
Sifat ruang:
·
Ruang terbuka atau ruang tak terbatas, yaitu
ruang berada di luar/ di sekeliling benda, seperti ruang eksterior bangunan
yang dapat memberikan kesan keabadian/ kelanggengan.
·
Ruang tertutup atau ruang terbatas, yaitu ruang
berada dalam batasan benda, seperti ruang interior bangunan atau ruang patung.
·
Ruang perlambangan, yaitu ruang yang memberikan
arti perlambangan kehadiran ruang, seperti pada pernyataan ruang alam kecil
(microcosmos) dan ruang alam besar (macrocosmos).
WARNA
Beberapa istilah yang perlu diketahui dalam teori
warna diantaranya;
·
Warna Primer (Hue,
dicetuskan
oleh Munsell) , yakni warna dasar atau warna pokok yang tidak
dapat diperoleh dari campuran warna lain. Warna primer terdiri dari merah,
kuning, dan biru,
·
Warna Sekunder, yaitu warna yang diperoleh dari
campuran kedua warna primer, misalnya warna ungu, oranye (jingga) , dan hijau,
·
Warna Tersier, yakni warna yang merupakan hasil
percampuran kedua warna sekunder,
·
Warna analogus, yaitu deretan warna yang
letaknya berdampingan dalam lingkaran warna, misalnya deretan dari warna ungu
menuju warna merah, deretan warna hijau menuju warna kuning, dan lain-lain,
·
Warna komplementer, yakni warna kontras
yang letaknya berseberangan dalam lingkaran warna, misalnya, kuning dengan
ungu, merah dengan hijau, dan lain-lain.
·
Warna Netral (Value), adalah warna-warna yang memberi kesan gelap terang
atau gejala warna dalam perbandingan hitam dan putih. Apabila suatu warna
ditambah dengan warna putih akan tinggi valuenya dan apabila ditambah hitam
akan lemah valuenya. Warna kuning mempunyai value yang tinggi, warna biru
mempunyai value rendah.
Intensitas: adalah hubungan kemurnian warna untuk menunjuk kekuatan warna. Hal ini akan menghasilkan cerah tidaknya suatu warna. Misalnya menambah warna kuning pada merah suram bisa mengubah menjadi jingga yang keras. Namun pemberian pigmen putih seringkali mematikan intensitas, karena membuatnya pucat menjadi warna-warna pastel.
Intensitas: adalah hubungan kemurnian warna untuk menunjuk kekuatan warna. Hal ini akan menghasilkan cerah tidaknya suatu warna. Misalnya menambah warna kuning pada merah suram bisa mengubah menjadi jingga yang keras. Namun pemberian pigmen putih seringkali mematikan intensitas, karena membuatnya pucat menjadi warna-warna pastel.
·
TEKSTUR
Tekstur adalah unsur seni rupa
yang memberikan watak/karakter pada permukaan bidang yang dapat dilihat dan
diraba. Tekstur yang dapat dilihat atau diraba pada permukaan bidang dibedakan
antara tekstur alamiah dan tekstur buatan. Tekstur alamiah ialah watak bidang
yang tercipta oleh alam, seperti urat kayu atau batu. Tekstur buatan atau
tiruan ialah watak bidang yang dibuat (disebut juga tekstur simulasi), membuat
watak kayu pada bidang memberi kesan tekstur dengan cara tehnik gambar
tertentu. Fungsi tekstur : untuk memberikan watak tertentu pada bidang
permukaan yang dapat menimbulkan nilai estetik. Misalnya tekstur dari urat-urat
kayu ditonjolkan pada permukaan bidang patung sesuai dengan bentuk patung.
CAHAYA
Cahaya yang dapat memberikan pengaruh pada nilai
keindahan karya seni meliputi:
·
Cahaya alamiah, yaitu cahaya
sebagai unsur alam, seperti sinar matahari atau bulan, cahaya petir atau cahaya
api.
·
Cahaya buatan manusia, seperti
cahaya lampu, baterai dan sebagainya.
Pada karya seni rupa, cahaya sengaja dihadirkan untuk
kepentingan nilai estetis, artinya untuk memperjelas kehadiran unsur-unsur seni
rupa lainnya. Dengan adanya cahaya akan menimbulkan adanya warna, bayangan,
gradasi warna. Peralihan dari gelap dan terang adalah upaya untuk mempertegas
volume suatu bentuk.
Fungsi cahaya:
·
Unsur gelap terang (cahaya) pada karya seni rupa
memberikan nilai ekspresi, misalnya untuk menampilkan kesan
dramatis pada lukisan, seperti pada tema peperangan dengan ungkapan gelap
terang.
·
Unsur gelap terang (cahaya) pada karya seni rupa
memberikan nilai emosi, misalnya cahaya yang membus jendela
kaca patri yang menimbulkan suasana khidmat pada interior mesjid atau gereja.
Selasa, 25 Oktober 2011
Gubukku
Gemericing air sungai..
Kicauan burung pipit..
Nyanyian derit bambu..
Berayun-ayun dekat gubukku..
Lama tak terdengar..
Lama tak bersuara..
Lama menantinya..
Ingin seperti sediakala..
Kini asap..
Kini gersang..
Kini debu..
Tak seperti dulu..
Gubukku..
Kicauan burung pipit..
Nyanyian derit bambu..
Berayun-ayun dekat gubukku..
Lama tak terdengar..
Lama tak bersuara..
Lama menantinya..
Ingin seperti sediakala..
Kini asap..
Kini gersang..
Kini debu..
Tak seperti dulu..
Gubukku..
Langganan:
Postingan (Atom)